Abdul Mun’im Direktur QSS Adalah Hizbi?


Fatwa Asy Syaikh Rabi’ Hafidhahullah Tentang Abul Fitan Al Mishri dan Para Pengekornya Yang Berlindung Dibelakang Kasih Sayang Asy Syaikh Al Abbad Hafidhahullah Kepada Ahlus Sunnah

Pengantar
Sesungguhnya dia seperti burung unta di hadapan ahlul bid’ah dengan kepalanya yang bersembunyi di tanah, namun berubah menjadi seekor singa yang menyerang kita (Ahlussunnah)
Jangan tertipu dengan bersembunyinya mereka di balik pernyataan kasih sayang Asy-Syaikh Al-Abbad kepada Ahlus Sunnah

Selengkapnya…

Sebagaimana biasanya, ahlul ahwa sering berlindung (baca:nebeng) di belakang ”fatwa” para ulama Ahlus Sunnah. Alih-alih dalam rangka menyebarkan dan mengokohkan kebenaran fatwa tersebut, bahkan untuk memuluskan ambisinya dalam melariskan ”dagangan” kesesatannya kepada umat!

Organisasi demokrasi yang jelas-jelas telah mengikrarkan peperangan terhadap para ulama pewaris para nabi-pun (dan ini jelas-jelas sudah merupakan kemungkaran yang sangat luar biasa!) masih pula tanpa rasa malu sedikitpun mendakwakan dirinya sebagai organisasi Salafy yang didirikan oleh Syaikh Salafy dengan berbagai ”atribut” KERTAS pujian ulama yang dipamerkannya. Allahul Musta’an.

Adalah FAKTA bahwa Jama’ah Tabligh pernah berlindung di belakang ”rekomendasi” Asy-Syaikh Bin Bazz Rahimahullah untuk menghantam Ahlul Haq!
Adalah FAKTA bahwa Jama’ah Tabligh juga berlindung di belakang nama besar Syaikh Abu Bakr Jabir untuk menghantam Ahlul Haq!

Adalah FAKTA pula bahwa partai politik Ikhwanul Muslimin telah ”mencatut” nama besar Asy-Syaikh Bin Bazz, Asy-Syaikh Ibn Utsaimin dan Asy-Syaikh Al-Albani untuk menutup-nutupi kesesatan partainya serta penyimpangan para tokohnya dari pandangan umat!

Adalah FAKTA bahwa Ikhwanul Muslimin dan ”Kibar Ulama” Ihya’ at-Turats (Abdur Rahman Abdul Khaliq) berlindung di belakang fatwa Asy-Syaikh Ibn Jibrin dan Asy-Syaikh Bakr Abu Zaid untuk menantang Ahlus Sunnah!

Adalah FAKTA bahwa Firanda As-Soronji beserta orang-orang yang sejenis dengannya telah mengIndonesiakan buku propaganda Khilafiyyah Ijtihadiyah Ihya’ At-Turats untuk melindungi kesesatan organisasi ini!

Adalah FAKTA bahwa Sururiyyun berlindung di belakang fatwa Asy-Syaikh Bin Bazz dan Asy-Syaikh Ibn Utsaimin untuk mengajak kaum muslimin ”bermuamalah” dengan jaringan mereka!!

Adalah FAKTA bahwa orang-orang Abul Hasan Al-Ma’ribi Al-Mishri bersama jaringan Turatsinya telah berlindung di belakang kasih sayang Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr hafidhahullah terhadap Ahlus Sunnah untuk melindungi kesesatan dan kebatilan kelompoknya!

Adalah FAKTA bahwa komunitas unik Salafy ”o’on” yang menjadi situs resmi majalah A-Sunnah At-Turasty Al-Hizby dimana forum tanya jawabnya diasuh oleh redaksi majalah Fatawa dan di situs ini pula (di bawah judul:”Prinsip Hidup dan Dakwah Ahlus Sunnah wal Jama’ah” yang ditulis oleh Lajnah Dakwah Ma’had Jamilurrahman As-Salafy Yogyakarta (At-Turots link) terang-terangan menyatakan mengikuti dan menerapkan prinsip-prinsip Abul Hasan Musthofa bin Ismail As-Sulaimanie Al-Ma’ribi Al-Mishri!!

Adalah FAKTA yang sangat terang bahwa salah satu da’i nasional mereka yang bernama Abu Ihsan Al-Atsari yang beralamatkan di Jl. Karya Dharma 66 Sahabat no. 1. Pangkalan Masyhur Medan dengan nomor telepon 061-77571255 telah membawa pesan Quthbiyyun Abul Fitan Al-Ma’ribi Al-Mishri dengan bukunya “269 Prinsip Kaidah Manhaj Salaf”nya At-Tibyan!! Bahkan Aris Munandar, dai LData/LBI Al Atsary masih tekun mengajarkan kitab  Al Wahhaj tersebut di khalayak…

Terakhir, adalah FAKTA bahwa para ulama Ahlus Sunnah tidak pernah berdiam diri dan tetap memperingatkan umat dari kehizbiyyahan dan kesesatan mereka walaupun para penyebar kebatilan dan organisasi kejahatannya berlindung di belakang para ulama Ahlus Sunnah!!

Inilah salah satu buktinya….
Abdul Mun’im  Al-Leebee, pimpinan QSS (Qur’an Sunnah Society-jaringan Turatsiyyin merekomendasi situs QSS ini) karena pemikiran-pemikirannya yang terpengaruh oleh Quthbiyyun Abul Hasan Al-Ma’ribi Al-Mishri telah ditahdzir oleh Asy-Syaikh Rabi’ dan Asy-Syaikh Ubaid Al-Jabiri Hafidhahumallah.
Selengkapnya…

—————————————————————————————————Asy-Syaikh Rabi’ Memvonis ‘Abdul Mun’im An-Nammam Al Kadzdzab Al HizbiAudio Asli Bahasa Arab : http://www.troid.org/new/tawbahnasehashamasf.asf (sudah berpindah, red)Dari Abdullah al Lahmami as Salafi, terjemahan dari perkataan yang direkam dari Al ‘Allamah Rabi’us Sunnah Ibn Haadi Al Madkhali – hafidzohullahAlhamdulillah wa shalatu wassalaamu ‘alaa Rasulillah, amma ba’du,
“Aku memperingatkan kepada Salafiyyin di setiap tempat, di Eropa, di Amerika dari seseorang yang bernama Abdul Mun’im al Liibi yang menisbatkan dirinya pada Quran Sunnah Society (disingkat QSS dengan website qss.org, red) untuk aku menasehatinya dan menegakkan hujjah atasnya, sebagai sebuah nasehat untuk kemaslahatan dakwah.

Saya memperingatkan dia dalam hal mendatangi sebagian orang yang tidak berada di atas manhaj Salafy yang benar. Saya menginginkan dia untuk tidak lagi mengunjungi mereka – sebagaimana kita menekan mereka – sampai mereka ruju’ pada manhaj Salaf yang benar. Akan tetapi dia menolak, (maka) ketika ia bersikeras kita katakan : “pergilah”, maka dia pergi kesana-kemari, ke Syaikh Al ‘Abbad  dan selain beliau di Amerika, menebarkan isu-isu tentang saya dan dia berdusta.

Keadaan orang ini menjadi jelas bagiku bahwa orang ini adalah ahlul fitnah dan dia adalah pengikut hawa nafsu (ahwa) secara umum. Telah datang kepadaku juga dari seseorang yang bisa dipercaya, bahwa dia bekerja sama dengan Quthby (pengikut Sayyid Quthb, red), sehingga saya memandang bahwa Salafiyyin harus memboikotnya dan tidak menghadiri majelisnya dan pertemuannya sebagai hukuman baginya.

Seorang Salafy mestinya berdiri di atas manhaj Salaf dan pengikutnya, maka keadaan orang ini telah terbongkar. Dia dulu bersembunyi di belakang Salafiyyah dan masalah-masalah kecilpun telah membongkar siapa dirinya. Demikianlah bagaimana Allah membongkar siapa saja yang bersembunyi dan membuat syubhat terhadap Salafiyyah. Allah tidak meninggalkan mereka dan ini adalah kasih sayang dan kelembutan dan rahmatNya terhadap dakwah ini. Maka aku memperingatkan kepada seluruh salafiyyin terhadap orang ini dan yang sepertinya sehingga mereka tidak menghadiri majelis dan pertemuannya atau selainnya. Semoga Allah menerangkan segalanya kepada apa-apa yang dicintai dan diridhoiNya. Wa shallallaahu wa sallam ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi wasallam. Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali18 Rajab 1423 H
Rabu, 25 September 2002 Komentar :
Kami sudah mengirimkan ceramah dari Imam al-Jarh wat-Ta’dil, al-’Allaamah Rabi Ibn Hadi’ al-Madkhali ini sebagai peringatan kepada Salafy secara umum, khususnya kepada Salafy di Toronto (Canada,red).
Mengingat fakta bahwa QSS Kanada akan mengadakan konferensi di Toronto pada bulan depan. Kami hendak menasehati seluruh Salafy untuk memperhatikan nasehat ini, dari salah satu Ulama Besar di era ini, guna memboikot Abdul Mun’im an Nammaam al Kadzdzab al Hizbi dan tidak menghadiri majelisnya dan konferensinya sebagai ganjaran atasnya. Memang konferensi di Toronto mendatang yang diorganisir oleh Abdul Mun’im An Nammaam al Kadzdzab al Hizbi, merupakan even untuk Toronto yang akan menyeleksi siapa Salafy tulen yang mengikuti Qur`aan dan Sunnah di atas pemahaman dari Salaful Ummah dan Ulama besar, yang dimulai di Kerajaan Arab Saudi yang dirahmati, siapa pengklaim palsu yang tidak jujur, berpura-pura Salafiyyah sementara (dia) menyembunyikan hizbiyyah di belakangnya.  Tentu saja, Salafy sejati akan tinggal terpisah, tetap pada posisi mereka, mereka berhenti (merujuk, red) pada Ulama-ulama yang utama, pewaris para Nabi. Dan orang yang keliru dalam klaimnya atau yang bebal, tetap akan menghadiri acara-acara QSS.—————————————————————————————————(Diterjemahkan bebas dari transkrip Abdulillah Ibn Rabah Al Lahmami da’i Inggris http://www.salafitalk.net/st/viewmessages.cfm?Forum=14&Topic=274, user id salafibrother tanggal 03/10/2002 jam 12.00 am. Suara audio asli syaikh Rabi Ibn Hadi dapat diperoleh dari Troid.org)Topik : Syaikh Rabi Berbicara Tentang Abdul Mun’im, QSS dan pendukung-pendukungnya.

—————————————————————————————————Pertanyaan: Abdul Mun’im Al Libi, direktur Qur’aan and Sunnah Society (disingkat QSS, website qss.org, red) yang sekarang tinggal di kota kami, Toronto (Canada,red). Beberapa anggota dari organisasinya berada di kota ini pula. Kami mendengar bahwa engkau telah memperingatkan atas dia dan organisasinya, namun mereka mengklaim bahwa hal ini tidak benar. Maka kami mencari penjelasan dari Anda mengenai hal ini, Abdul Mun’im dan organisasinya sekarang berada di kota kami.

Jawaban : Aku telah memperingatkan atas Abdul Mun’im dan saya menasehati organisasinya, [maka] jika mereka benar-benar menisbahkan diri mereka kepada Salafiyyah, harap memposisikan diri menentangnya, yakni posisi Salafy yang berdasarkan atas petunjuk, posisi seseorang yang melakukan sesuatu untuk Allah, tidak takut celaan orang-orang yang mencela. Karena dalam dakwah Salafiyyah tidak ada basa-basi, saling memuji yang berlebihan, dan taqlid buta.

Adapun makna dari seseorang menjadi Salafy adalah:
a. Berpegang teguh kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah
b. Memperingatkan terhadap hal-hal yang bertentangan dengan Kitabullah, Sunnah Rasulullah dan apa-apa yang Salafush Shalih ada di atasnya
c. Tidak mentaati seorangpun dalam perkara yang bermaksiat kepada Allah
d. Tidak mengikuti orang yang sesat dan mengikuti hawa nafsu
e Tidak berloyalitas kecuali karena Allah
f. Tidak menunjukkan kebencian kecuali karena Allah Yang Maha Besar dan Maha Tinggi.Sebenar-benar pijakan Islam atau Iman yakni kecintaan (al wala’) kan Kebencian (al bara’) karena Allah. [1]Maka, ketika Abdul Mun’im berta’awun dengan seseorang ahlul ahwa’ dan ahlul fitnah yg menentang Ahlu Sunnah dan Ulama-ulamanya, dan membela ahlul bid’ah dan mengajak kepada prinsip-prinsip yg sesat, untuk menabuh genderang perang terhadap Ahlu Sunnah dan prinsip-prinsipnya, apakah seseorang yg mempunyai loyalitas kepada orang-orang seperti ini termasuk di atas Salafiyyah? Allahul musta’an.Si Abdul Mun’im ini adalah mutahazib/fanatikus si sesat Abul Hasan (yakni Abul Hasan Al Mishri/Al Ma’ribi dari Yaman, red), seseorang yang menabuhkan genderang perang melawan Ahlus Sunnah, seseorang yang melancarkan serangan demi serangan yang tidak pernah kita kenal sebelumnya, dengan prinsip-prinsip yang menyimpang, kedustaan yang dibuat-buat dan fitnah, dimana Ahlus Sunnah tidak pernah mendapati dari ahli ahwa dan kesesatan yang semodel ini sebelumnya.

Ikhwanul Muslimun, Jama’ah Tabligh dan kelompok Quthbiyun belum pernah melakukan sesuatu yang dilakukan Abul Hasan dalam perang melawan Ahlussunnah. Bagaimana bisa Abdul Mun’im memiliki loyalitas kepada ‘jagoan ini’ melawan Ahlus Sunnah dan membelanya, seseorang yang menyebabkan kekacauan dan mencari-cari untuk menguasai mereka (Ahlussunnah)?! Bagaimana bisa dia (Abdul Mun’im) membelanya (Abul Hasan), jika dia memiliki respek terhadap dakwah Salaf dan ahlinya?! Ini adalah perkara yang kita kenal dari rekaman-rekaman dan tulisan-tulisan Abul Hasan – tidak ada seseorang pun yang menasihatinya atau mengkritik kesalahannya, kecuali diapun balik menyerangnya dan menghasut ummat melawannya, balas dendam seperti singa buas. Semua ini, sesungguhnya dia seperti burung unta di hadapan ahlul bid’ah dengan kepalanya yang bersembunyi di tanah, namun berubah menjadi seekor singa yang menyerang kita (Ahlussunnah).”Seekor singa menyerang kita,
tetapi dalam peperangan menjadi Burung Onta”Maka Abdul Mun’im ini, apa yang mengikatkannya pada Abul Hasan ?!?Apa yang telah mengikatnya kepada orang ini?!?Karena prinsip-prinsipnya maka para ulama telah mempersaksikan kesesatan mereka. Dan jangan tertipu dengan bersembunyinya Abdul Mun’im di balik perkataan Syaikh Abdul Muhsin al Abbad, karena sesungguhnya syaikh ‘Abbad sibuk mengajarkan kitab-kitab Sunnah dan beliau belum sampai kepada mempelajari kesesatan, penyimpangan dan irasionalitasnya Abul Hasan. Beliau (syaikh Abdul Muhsin) membaca bantahan-bantahan, namun beliau belum benar-benar masuk ke dalam perkara-perkara mereka dan beliau tidak tahu asal-usul mereka, dan tidak tahu sejauh mana mereka, dan beliau tidak tahu siapa ynag membantu mereka ! Dia hanya menganggap baik Abul Hasan dan memberikan sedikit nasehat, namun nasehat ini tidak terlepas dari kesalahan, bagaimanapun juga kita tidak menyalahkan beliau karena niat beliau, insya Allah.Beliau juga telah memberikan nasehat, bermaksud untuk memadamkan fitnah. Kemudian lihatlah disitu ada Abul Fitan dan para pengikutnya yaitu Ahlul Fitan, mengobarkannya dari awal, mengklaim di hadapan pendukungnya bahwa syaikh Abdul Muhsin bersamanya.Tidak! Datangkan prinsip-prinsip Abul Hasan, prinsip sesat yang dapat membantah ini dan memperkuatnya. Apakah ada ulama Sunnah dari Timur sampai Barat, apakah ada para ulama dari Saudi atau Yaman yang mengambilnya ? Tidak ada satupun (yaitu yang secara umum memuji Abul Hasan) yang mengambil pemikirannya! Dan banyak dari mereka yang tidak mengetahui urusan ini. Dan ada pula sejumlah besar ulama Ahlussunnah yang bersabar terhadap mereka, kemudian telah mempelajari kesesatan, penyimpangan prinsip-prinsip dari manhaj orang ini dan mereka telah menemukan bahwa dia ini (Abul Hasan) seorang mubtadi dan dai kepada fitnah dan sehingga menghukuminya sebagai bid’ah dan menyalahkan prinsip-prinsipnya sebagai penyimpangan dan kesesatan.  Maka apa yang Abdul Mun’im inginkan ???Jika dia menginginkan kejelekan untuk dirinya, maka dengan jama’ah ini (QSS) mengikutinya dan dia membawa mereka ke dalam kehancuran dan membuatnya sebuah bantahan antara Sunnah dan ahlinya dengan perwakilan dari kesesatan. Sesungguhnya Abul Hasan telah membawa orang-orang yang mengikutinya masuk ke dalam barisan orang-orang sesat!Persatuan yang dekat telah terbentuk antara Abul Hasan dengan orang yang sesat. Sehingga para pengikut Ikhwanul Muslimin dan aliran sesat lainnya telah bergabung dengannya dan telah mendukungnya melawan Ahlussunnah. Tidakkah engkau melihat bahwa jika orang ini berada di atas kebenaran kemudian apakah dia akan memberikan loyalitas kepada ahlinya? Dan mereka senang dengan kaset-kasetnya, dan mereka senang dengan buku yang ditulis syaikh Al Abbad, berharap menjadi sebuah nasehat akan tetapi malah mengakibatkan menjadi sebuah peperangan dengan Ahlussunnah.Apa alasan sebenarnya di balik ini? Seseorang yang sedikit pemahaman Sunnahnya dan sedikit ilmu saja akan dapat memahami alasan sebenarnya di balik bergabung, simpati dan loyalitas antara Abul Hasan dan Ahlul bid’ah.Ini adalah makna dari peringatanku kepada pengikut QSS aku memperingatkan mereka dari orang ini yaitu Abdul Mun’im selama dia tidak bertaubat, kembali kepada Allah dan secara terbuka mengumumkan taubatnya dan berlepas dirinya terhadap Abul Hasan al Mubtadi’. Dan jika dia bertaubat, maka biarkan mereka bersamanya di atas Kitab dan Sunnah. Dan apabila dia menolak, maka wajib bagi setiap mereka untuk berpikir kemana mereka akan ikut dan tidak mengikutinya kecuali kepada kesesatan dan mengikuti jalan mereka.Ini adalah perkara ahlul bid’ah bukan perkara Ahlus Sunnah , karena mereka (Ahlussunnah) adalah orang-orang yang mendapatkan hidayah dari petunjuk Allah dan Rasulnya dan mengikutinya.Contoh jika seseorang memiliki Ayah yang menyimpang kepada kesesatan, maka demi Allah ,dia berlepas diri darinya! Jika seseorang memiliki saudara yang menyimpang, maka demi Allah dia berlepas diri darinya! Jika ini masalahnya, maka bagaimana dengan orang yang tidak ada sangkut pautnya denganmu, tidak ada hubungan dengan Salafiyah, dan lebih jauh lagi, tidak ada ikatan kekerabatan atau nasab atau apapun!?”Ya Rabb kami, kami mentaati pemimpin kami dan para nenek moyang kami, dan mereka menyesatkan kami dari jalan yang lurus. Ya Rabb kami, timpakan mereka hukuman yang berlipat ganda dan siksa mereka dengan azab yang besar.!” (QS Al-Ahzaab (33):67-68)Inilah orang-orang kafir itu. Dan ahli bid’ah dan ahli maksiat juga akan termasuk yang disebutkan dalam ayat ini.Maka berhati-hatilah menjadi orang yang akan mendapat bagian dari siksa Allah dan Dia telah menunjukan bahwa hasil akhir mereka adalah mereka akan saling mengutuk satu sama lain, dan saling membantah satu sama lain, di kehidupan yang akan datang, Wallahul musta’aan. Aku mohon kepada Allah untuk memberi hidayah kepada mereka, dan menujukkan mereka kepada kebenaran dan setiap perkara yang baik. “Amin
[Diambil dari rekaman ceramah syaikh] Catatan kaki :
1. Dalam riwayat dari Al-Baraa’ ibn ‘Aazib, semoga Allah meridhainya, Rasulullah (sallallaahu ‘alaihi wa sallam) pernah bertanya pada sahabat-sahabatnya, “Islam manakah yang paling utama?”  Mereka menjawab, “Shalat.”  Beliau menjawab, “Benar, dan apa yang setelahnya?” Mereka menjawab, “Puasa di Ramadhaan.”  Beliau menjawab, “Benar, dan kemudian apa lainnya ?” Mereka menjawab, “Jihad.”  Beliau menjawab, “Benar, dan apa yang selainnya ?”  Beliau kemudian bersabda, “Ketahuilah, pengikat iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.”  Dikumpulkan oleh Imaam Ahmad dalam Musnadnya (#18524, 30/488) dengan rawi dha’if dari Laits ibn Abi Sulaim, namun dapat menjadi ahsan karena adanya penguat yang didapatkan dari Musannaf of Ibn Abi Shaibah dan Syu’ab Al-Imaan of Al-Baihaqi.  Simak Sahih At-Targhib wat-Tarhib (#3030, 3/165-166) karya Al-Albaani.
Catatan : Lebih jelas tentang Abdul Mun’im, simak di http://www.salafitalk.net/st/uploads/nammamkadhdhaabhizbee.pdfhttp://www.troid.org/audio/manhaj/innovation/groupsandpartisanship/questions060903.pdf(Diterjemahkan dari transkrip http://www.salafitalk.net/st/viewmessages.cfm?Forum=23&Topic=2568 oleh Al Ustadz Abu Abbas Musa ibn John Richardson, dai’ Inggris user moosaa pada tanggal 30/9/2003 jam 1.12 pm. Suara audio asli syaikh Rabi Ibn Hadi dapat diperoleh dari Troid.org side A di  http://www.troid.org/audio/speakers/rabee/xpleebee.ram dan side B di http://www.troid.org/audio/speakers/rabee/xpleebeeb.ram)—————————————————————————————————Wallahu A’lam.

 

Tinggalkan komentar