Penyimpangan Al Halaby, Yazid Jawas, dan Rodja


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Penyimpangan Al-Halaby, Yazid Jawas, dan Rodja

(Benarkah Asy-Syaikh Rabi’ Tidak mentahdzir Radio -Rodja- & Benarkah Al Imam Al Albani Tidak Punya Murid di Yordan?)

 Update : 03 Rabiul Awwal 1434 H/ 15 Januari 2013 M

Tafadhol ya ikhwah untuk saling berta’awun mentranskripnya agar faidahnya bisa lebih meluas.

Gambar 1. Screenshot pembelaan terhadap Rodja & pengingkaran tahdzir Asy-Syaikh Robi’. Benarkah?

Link Tanya jawab soal Rodja (Al Ustadz Qomar ZA hafizhahullah), Penegasan Al Ustadz Qamar ZA hafizhahullah atas tahdzir Asy Syaikh Rabi’ hafizhahullah terhadapnya : http://goo.gl/WPTxc

Apakah dosa mendengarkan radio Rodja? Penegasan Al Ustadz Usamah hafizhahullah atas tahdzir Asy Syaikh Rabi’ hafizhahullah terhadapnya:  http://goo.gl/4FOsd

Bolehkah mengambil ilmu dari orang yang membela hizby? Tanya jawab bersama Al Ustadz Usamah hafizhahullah: http://goo.gl/v5Ogz

Sumber: http://kajian-almujahidin.blogspot.com/2013/01/rekaman-tausiyah-al-ustadz-usamah-mahri.html

Apakah pernah ditanyakan ke Asy-Syaikh Robi’ istilah Salafy Goncang?  Link sesi  tanya jawab (Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafizhahullah):

https://www.box.com/s/x55o45uez8s44g1i3amj

Download daurah selengkapnya di:

http://kajiancileungsi.wordpress.com/2013/01/13/audio-kepada-siapa-engkau-mengambil-ilmu/

Catatan kecil buat JS:

Pernyataan JS di atas didustakan oleh PARA SETAN BISU Abdullah Taslim, Firanda dkk .

Pengakuan Jebolan Doktor dan Master Universitas Madinah yang tahu lebih parah bukti kejahatan IT daripada bukti-bukti yang ditunjukkan oleh Asy-Syaikh Abdullah Bukhari kepada mereka:  http://goo.gl/421Yv

Meskipun demikian “da’i-da’i Sunnah” tersebut (bukankah demikian keyakinanmu wahai JS?!) tetap sepakat untuk tidak mentahdzir IT: http://goo.gl/GncTF

Gambar 2. Screenshot Syubhat manhaj bertaburan. Link situs Hizbi Khabits dan propaganda dauroh Salafy Gontjang bebas dipamerkan di fb JS

Link bimbingan dan faidah lainnya (Al Ustadz Muhammad Afifuddin hafizhahullah) :

http://statics.ilmoe.com/kajian/users/atstsurayya/40-hadits-dalam-madzhab-salaf/Ustadz_Muhammad_Afifuddin-7_Januari_2013-Bahaya_Fanatisme_Tanya_Jawab.mp3

Baca artikel terkait:

Katakan Kepada Mereka: Inilah Manhaj Kami!!!

Membantah Syubhat: Tahdzir Adalah Hak Para Ulama’ Saja [Bag. 1]

Hanan Bahanan Overload Bag.4

Untukmu Yang Mencomot Nama Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed Hafizhahullah

5 respons untuk ‘Penyimpangan Al Halaby, Yazid Jawas, dan Rodja

  1. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
    ILMU ADALAH AGAMA MAKA TELITILAH DARI SIAPA KALIAN MENGAMBIL AGAMA KALIAN

    Mengingat semakin banyak pihak yang memberikan informasi kepada Kami -Ponpes An Nur Al-Atsary Banjarsari Ciamis- bahwa saat ini tengah terjadi kesimpang-siuran berita yang terkait dengan keputusan Asatidzah Ponpes An Nur Al Atsary Banjarsari untuk me-non aktifkan Ustadz Sofyan Chalid Bin Idham Ruray sebagai Pengajar/Pengurus Ponpes An Nur Al Atsary Banjarsari Ciamis, maka – sebagai upaya untuk menutup pintu Syaithon- kami memandang perlu untuk memberikan kejelasan informasi kepada khalayak lebih khusus kepada Salafiyin, karena dikhawatirkan akan menimbulkan prasangka yang tidak baik dan mengarah kepada perkara fitnah.

    Adapun duduk perkara yang sebenarnya adalah sebagaimana yang kami uraikan dibawah ini.

    Keputusan Pe-Non aktifan Ustadz Sofyan Chalid Bin Idham Ruray sebagai Pengajar/pengurus Ponpes An Nur Al Atsary Banjarsari Ciamis- yang dibacakan pada hari Jum’at tanggal 4 Januari tahun 2013- adalah merupakan hasil musyawarah Asatidzah dan Pengurus Ponpes An Nur Al-Atsary dan dilatar belakangi oleh beberapa perkara penting yang terkait dengan kepribadian, sikap dan tindakan Ustadz Sofyan Chalid Bin Idham Ruray ketika berada di Ponpes An Nur Al-Atsary Banjarsari Ciamis yang menimbulkan banyak permasalahan (duniawiyah dan diniyah) baik dengan kalangan awam, simpatisan, ikhwah Salafiyin, dan Asatidzah Ponpes An Nur Al-Atsary Banjarsari Ciamis.
    Keputusan pe-non aktifan tersebut diambil oleh Asatidzah Ponpes An Nur Al Atsary melalui tahapan-tahapan upaya penyelesaian dan meminta saran kepada Asatidzah lain yang berada di luar Ponpes An Nur Al-Atsary seperti Ustadz Muhammad ‘Umar as Sewed, Ustadz Dzul Akmal -hafidzahumullah- dan yang lainnya.
    Maka dengan ini, kami menyatakan bahwa : Keputusan Pe-non aktifan Ustadz Sofyan Chalid Bin Idham Ruray sebagai pengajar /pengurus Ponpes An Nur Al Atsary disebabkan oleh kepribadian Ustadz Sofyan Chalid Bin Idham Ruray dan sikap serta tindakan yang dilakukannya, bukan karena hal-hal yang terjadi di luar wilayah dakwah Ponpes kami.
    Juga kami menghimbau kepada segenap pihak yang menginginkan kejelasan lebih lanjut dari perkara ini untuk menghubungi Al Ustadz Khotib Muwahhid –hafidzhahullah- sebagai Pimpinan Ponpes An Nur Al Atsary Banjarsari Ciamis sehingga bisa bersikap lebih teliti, hati-hati dan selamat dari berbagai prasangka buruk yang akan merusak ukhuwah dan menimbulkan fitnah.
    Terkait dengan hal ini pula, kami menghimbau segenap pihak untuk mengecek terlebih dahulu berbagai kegiatan dakwah atau penggalangan dana yang dinisbatkan kepada Ponpes kami. Kami mengkhawatirkan munculnya pihak yang kami tidak memberikan rekomendasi kepadanya namun bertindak seolah-olah atas nama Ponpes kami atau atas nama kegiatan dakwah yang kami jalankan seperti dakwah Kampunglaut atau yang semisalnya.
    Demikian pemberitahun ini kami sampaikan dengan sebenar-benarnya untuk menjadi bahan informasi dan penejelasan dari kesimpang-siuran berita.Semoga Allah Ta’ala memberikan Hidayah dan ampunan kepada kita semua.
    SUMBER:http://mahad-annur.com/

  2. Semakin banyak bicara, semakin nampak kedunguannya. (Produsen Syubhat) Jafar Salih berkata: “…Begitu juga bagaimana perendahan yang menimpa Syaikh Abdurrazzaq Badr oleh seorang da’i dari Gresik. Dan lihatlah bahasa-bahasa mereka terhadap para masyaikh yang menurut mereka keliru. Kepada Syaikh Yahya mereka mencukupkan dengan “hajuri” kepada Syaik Ibrahim mereka tidak lagi menghormati dengan gelarnya sebagai Syaikh”.

    Lalu apakah JAWABAN MEREKA wahai Ahlussunnah untuk membungkam rintihan pengekor hawa nafsu ini dalam membela kedua orang yang menyimpang tersebut?

    1. Asy Syaikh Rabi’ menulis bantahan beliau dengan judul (tanpa sebut gelarnya sebagai Syaikh): “bayaanu maa fi nashiihati ibrohiima arruhaily minal kholali wal ikhlaali” dan nukilannya dimuat di fb teman seperjuangannya, Hanan Bahanan yang diposting oleh teman hizbinya (Fakta Salafy) yang mencopas dari status al akh Abu Ayyas Iyas Alklateny (lagi2 tanpa embel2 gelar Syaikh Adnaan ‘Ar Uur, Syaikh Abul Hasan al Ma’riby dan Syaikh Ali Hasan al Halaby, Syaikh Muhammad Abduh al Mishry, Syaikh Jamaaluddin al Qoosimy ): “” Maka aku katakan sesungguhnya pentolan pentolan fitnah fitnah ini , Pelopor – pelopor munculnya fitnah fitnah dan penyulut api api fitnah serta pembawa bendera fitnah fitnah tersebut sun…gguh telah dikenal di sisi ahlisunnah yang cerdas mereka adalah adnaan ‘ar uur, abul hasan al ma’riby dan ali hasan al halaby,dan siapapun yang berjalan di atas jalan mereka, dan berpegang teguh pada pokok pokok pemikiran mereka dan manhaj mereka.

    Sesungguhnya mereka berjalan dalam RANGKA MEMERANGI AHLISSUNNAH dan MEMBELA AHLUL BIDA’ , mereka menempuh manhaj muhammad abduh al mishry salah satu pembesar tokoh fremansory dan juga menempuh manhaj muridnya jamaaluddin al qoosimy yang mengarang 2 kitab yang membela ahlul bida’ al kubroo dari kalangan jahmiyah, mu’tazilah , khowarij dan selainnya ….” (komentar tgl 24 Agustus 2012)

    2. Jawaban kedua untuk membungkam igauan JS -si pembela orang2 yang menyimpang ini- adalah pernyataan Asy Syaikh Muhammad bin Hadi hafizhahullah (dan silakan murka orang-orang yang murka!):

    Mereka mengatakan: “Kenapa engkau tidak menyebut Asy-Syaikh Muqbil?! Berarti di dalam dirimu ada sesuatu yang buruk.” Kita jawab: Kami biasa mengatakan; “Malik berkata, Abu Hanifah berkata, Abu Bakr berkata, Umar berkata…” Benar atau tidak?! Tidak ada seorang pun yang mengatakan kepada kami “Mengapa Anda tidak mengatakan Asy-Syaikh Ahmad? Mengapa Anda tidak mengatakan Al-Imam Ahmad?!”

    Tidak ada seorang pun yang memahami yang demikian ini (tanpa membawakan gelar syaikh atau imam ketika menyebut nama seorang ulama -pent) sebagai bentuk pelecehan yang muncul dari kami, kecuali orang-orang Shufiyah. Ketika engkau mengatakan “Abu Bakar telah berkata” mereka akan mengatakan: “Mengapa engkau tidak mengatakan Sayyiduna Abu Bakar? Mengapa engkau tidak mengatakan Sayyiduna Umar? Mengapa engkau tidak mengatakan Sayyiduna Hamzah?! Dan demikian seterusnya, maka Maha Suci Allah!! Hati manusia ketika telah sakit akan mencari-cari alasan dan melampaui batas dalam mendebat…

    Lalu orang-orang itu membawakan ucapan ini kepada kelompok mereka. Mereka mengatakan apa yang mereka katakan dan menambah-nambahi, juga berbicara dengan apa yang ingin mereka katakan. Al-Hajuri pun ikut bicara dan seterusnya.

    Sekarang wahai saudara-saudaraku, apakah dakwah Muqbil di Yaman hanya menghasilkan Yahya al-Hajuri?! Ini suatu kezhaliman. Lalu di manakah dai-dai yang lainnya?! Dimana pula murid-murid Asy-Syaikh Muqbil yang lain?! Di mana mereka?! Sekarang ini menjadi sebuah perbuatan jahat. Sungguh ini benar-benar merupakan perbuatan sikap yang buruk. Apakah tidak ada murid dari Muqbil selain Yahya al-Hajuri?! Maha Suci Allah! Maha Suci Allah Yang Maha Agung!” –selesai penukilan- http://tukpencarialhaq.com/2012/11/10/para-penulis-aloloom-adalah-pendusta/

    Bukankah lebih berarti di sisi orang-orang yang menyimpang beserta pengekornya jika engkau wahai (Pabrik Syubhat) Jafar Salih untuk mengerahkan sekoci penyelamatmu bagi mereka dengan cara membantah kedua sosok Al-Madkhali hafizhahumallah secara ilmiyah daripada sekadar merintih mempersoalkan gelar Syaikh yang tidak disebutkan oleh mereka?!!

    Apakah bagimu kehormatan Shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang divonis Al-Hajuri terlibat dalam pembunuhan Amirul Mukminin Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu adalah suatu persoalan kecil dan remeh daripada gelar Syaikh yang tidak diucapkan terhadap Mubtadi’ Yahya Al-Hajuri yang engkau bela-bela?! Shahabat bukan Khawarij dan Khawarij bukan Shahabat.

    Benar, sesungguhnya engkau –wahai orang yang menghasung untuk menghormati Mubtadi’ dan orang-orang yang menyimpang- telah menjadi ekor-ekor mereka yang berjalan dalam RANGKA MEMERANGI AHLISSUNNAH dan MEMBELA AHLUL BIDA’!!!

    1. Bismillah,
      perlu mungkin ditanyakan pada JS dan CS nya,dia menyatakan bahwa masalah ihya atturots tidak akan ditanya di alam kubur,padahal sekian banyak ulama telah mentahdzir jum’iyyah hizbiyyah ini,sekarang dia begitu sewot dengan orang yang tidak meggunakan gelar pada orang yang dia anggap ulama,padahal para ulama tidak ada pengingkaran dalam masalah ini,kalau di tinjau dari kaedah dia (apakah menyebut ulama tanpa menyebut gelarnya akan ditanya di alam kubur),berpikirlah wahai JS yang katanya cerdas?

  3. Tadlis/ Pengelabuan Salim Sarik Al Hilaly, Ali Hasan Al Halaby cs, sebagai murid senior (Al Albani rahimahullah) dari Yordania telah usai. Silahkan Irsyadiun Turotsiyun Rodjaiyun Hajuriyun bergembira dengan berita ini. Walhamdulillah sandiwara telah usai dan saatnya menerima kenyataan..

  4. اللّه اكبر…

    benar-benar fitnah itu seperti jatuhnya butiran mutiara dari benangnya…teruuussss bertubi-tubi..fitnah disusul fitnah… makin gelap…makin pekat.
    Jazakumulloohukhoironkathiiroo untuk para asatidz, para ‘ulama, dan seluruh ikhwah yang terus Tawashii bil Haq wa Tawashii bisshobr.

    أخوكم فى اللّه

Tinggalkan komentar