Syaikh Yahya Al Hajuri Berbohong di Siang Bolong?


new1a

Pengantar

Alhamdulillah pada makalah terdahulu kita telah menampilkan bukti otentik (lengkap dengan link sumber aslinya) dari situs Aloloom (sendiri!) ketika Al-Ghirbani mengubah-ubah fatwa yang dia katakan dari Asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah…sehingga dengannya menjadi Petir Cemerlang yang menyinari kebohongan (masih beruntung tidak terkena petir mematikan, petir menghanguskan atau petir membinasakan sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat) terang-benderang serta plintat plintutnya situs Aloloom dan Al-Ghirbani itu sendiri atas nama Asy-Syaikh hafizhahullah. Mendustakan bukti yang mereka publikasikan sendiri adalah bentuk ke-safih-an yang tiada terperi.

Gambar 1. Screenshot pernyataan manipulatif atas nama Asy-Syaikh Rabi’ yang dipropagandakan oleh si pendusta Al-Ghirbani dan situs penipunya, Aloloom, sebelum diubah dan setelahnya. Perhatikanlah keberanian mereka dalam menipu & mempermainkan segenap kaum muslimin atas nama seorang ulama besar.(ed.)

(Selengkapnya baca di: http://bit.ly/Moq2oy )

Pada makalah sebelumnya kita juga telah membaca dan mendengar sebuah bukti suara bagaimana Asy-Syaikh Yahya Al-Hajury (suaranya dilansir secara resmi [baca: diPetir Cemerlangkan] di situs http://aloloom.net/upload/h/al_hesar/estenkar_olama.mp3   dan situs http://www.sh-yahia.net/show_sound_1895.html) sehingga segenap kaum muslimin bisa menyaksikan & mendengarkan dengan jelas ucapan puji syukurnya atas pernyataan para ulama Yaman dari kalangan Hizbiyyin Harakiyyin Ikhwaniyyin Sururiyyin pimpinan Abdul Majid Az-Zindani yang menyatakan pengingkaran mereka atas tragedi pengepungan kaum Rafidhah atas Dammaj serta menegaskan bahwa inti dari tindakan itu adalah menyalakan api permusuhan dan kebencian, serta menanamkan benih-benih perpecahan kelompok dan fitnah di antara anak-anak negeri Yaman. Kita semua adalah rakyat yang satu, kita disatukan oleh persaudaraan se-Islam, sebagaimana yang Allah Ta’ala firman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} الحجرات: 10

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. al-Hujurat:10).

Gambar 2. Screenshot pernyataan puji dan syukur Asy-Syaikh Yahya Al-Hajury terhadap Ulama Yaman (ed.)

Demikianlah mereka berseri-seri menuliskan celaan kepada Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah dalam satu permasalahan dan bahkan menghunuskan Pedang Merahnya dalam tulisan berjudul السيف الأحمر في الرد على صاحب معبر  namun demikian ternyata Asy-Syaikh Yahya dan pengikutnya malah  berbalik ke belakang, memuji, bersyukur dan mencocoki ulama-ulama Hizbiyyin Harakiyyin Quthbiyyin Ikhwaniyyin Sururiyyin [orang-orang yang memerangi dakwah Salafiyah] yang menyatakan bahwa pertempuran yang terjadi dengan Rafidhah adalah peperangan diantara kelompok muslimin dengan muslimin lainnya!! Jika demikian halnya lalu apa faidah pidato jihad Syaikh yang kalian banggakan dan sebarluaskan wahai kaum??! Wallahi apapula exclusivitas video gemuruh lembah Dammaj yang kalian banggakan? Bukankah itu semua hanyalah peperangan diantara kelompok muslimin dengan muslimin lainnya (sebagaimana pernyataan para ulama Yaman yang dipuji dan disyukuri oleh Al-Hajuri dengan ucapannya:

 كلام جيد هكذا ؟ واللهِ كلامٌ جيد ويُشْكَرون عليه وإلى هنا بارك الله فيكم

“Ucapan yang baik, bukan begitu? Wallahi ucapan yang baik dan disyukuri. Sampai di sini Barakallahu fikum.)???!!!!?! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Bahkan kitapun telah menyaksikan bagaimana kilatan Petir Cemerlang telah menerangi situs Aloloom sendiri yang tanpa rasa malu memamerkan bukti (yang tak kalah mengerikannya) ketika Al-Ghirbani –si penyusup itu-  mengucapkan terima kasihnya kepada Jaringan Teroris Takfiri Al-Qaidah!!!

Gambar 3. Screenshot judul tulisan musyrif Aloloom, Khalid al-Ghirbani al-Ikhwani Madsus yang melansir ucapan terima kasih kepada Teroris Takfiri Tandzim Al-Qaidah. Petir Cemerlang yang menerangi sendiri bukti kejahatan Aloloom Ghirbani sehingga berhasil menyakiti dan membakar kecemburuan Ahlussunnah

Sekali lagi, mendustakan bukti-bukti screenshot (baca: Petir Cemerlang yang menyinari kejahatan) situs Aloom yang mereka publikasikan (sendiri!) adalah bentuk ke-safih-an yang tiada terperi.

Gambar 4. Tokoh takfirinya ditahan, Al-Qaidah Semenanjung Arab tebar ancaman teror mematikan di Indonesia

Demikianlah sampai hari ini, sampai detik ini dimana makalah ini disebarkan kita masih bisa menyaksikan ucapan terima kasih Al-Hajury kepada para ulama Harakiyyin pimpinan Abdul Majid Az-Zindani. Aloloom dan Ghirbani masih terus pula memampangkan ucapan terimakasihnya kepada jaringan al-Qaidah si Takfiri dan Irhabi yang telah menumpahkan darah kaum muslimin dan menebarkan kerusakan di muka bumi padahal peristiwa pembantaian di wilayah Abyan yang mereka lakukan belumlah lama disaksikan, masih pula dipamerkan kepada umat ucapan terima kasih kepada mereka: “Jazahumullah khairan!”

Gambar 5. Situs takfiriyun Indonesia publikasikan ucapan terima kasih Teroris Takfiri Al-Qaidah Asia Tenggara atas “teror terpuji dan amaliyah jihad” dalam aksi bom bunuh diri di Masjid Polres Cirebon yang mereka istilahkan sebagai Rumah Ibadah Anshor Thoghut Indonesia

Mengapa kalian tidak mengucapkan untuk al-‘Allamah ‘Ubaid al-Jabiri, al-‘Allamah Muhammad al-Wushabi, asy-Syaikh Doktor ‘Abdullah al-Bukhari, asy-Syaikh Muhammad al-Imam, dan asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz al-Bura’i hafizhahumullah: Jazakumullah khairan atas semangat pembelaan kalian? Bahkan kalian mencela mereka! Al-Wushabi menurut kalian adalah pencuri ayam! Al-Jabiri menurut kalian adalah seorang yang buta mata dan buta akal, juga seorang dajjal! Sedangkan al-Bukhari menurut kalian adalah orang yang sombong! Al-Bura’i menurut kalian adalah seorang balaqi salaqi(?)! (Muhammad) al-Imam (menurut kalian) adalah seorang yang lembek! Dan masih banyak lagi para ulamaussunnah yang kalian memakan dagingnya dan kalian do’akan pula kejelekannya! Adapun kalangan Ikhwanul Muslimin, Quthbiyyin, Sururiyyin dan al-Qaidah maka kalian sampaikan kepadanya pujian, ucapan syukur dan dido’akan pula kebaikannya! Sampai detik ini!! Tanpa merasa malu dengan pengakuan kalian sebagai Salafy!!! Paling murni!! Allahul musta’an ..Allahul musta’an

(Selengkapnya: http://bit.ly/MJjfdI )

Gambar 6. (Na’udzubillah) Wasiat Mukhlas agar gabung dengan Tandzim Takfiri Irhabi Al-Qaidah

Setelah kita menyaksikan ringkasan bukti-bukti Petir Cemerlang Made in Aloloom yang (karena begitu cemerlangnya sehingga) menerangi sendiri bukti-bukti pujian, ucapan terima kasih Aloloom, Asy-Syaikh Yahya dan Al-Ghirbani pada pelbagai elemen Hizbiyyah Irhabiyyah yang telah terkenal kiprahnya dalam memusuhi dan memerangi dakwah Salafiyyah dan kaum muslimin secara umum, maka saatnya kita menyaksikan bukti Petir Cemerlang Made in Aloloom lainnya (yang menerangi kejahatan mereka sendiri), sikap dan perlakuan jahatnya terhadap para Ulama kita hafizhahumullah…..begitu keterlaluan upayanya untuk merusak kepercayaan umat Islam terhadap Masyayikh Yaman sampai-sampai mengharuskan Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Yahya Al-Bura’i hafizhahullah menuliskan sendiri penjelasan dan klarifikasinya sebagai bentuk membebaskan diri di hadapan saudara-saudaranya Ahlus Sunnah dan di hadapan saudara-saudaranya yang telah menyerahkan kepada beliau sejumlah harta untuk dikirimkan ke Dammaj agar mereka tetap percaya dengan sikap amanah dan kejujuran para ulama hafizhahumullah.

Berikut penjelasan beliau….

  

PENJELASAN DAN KLARIFIKASI

الحمد لله رب العالمين، وصلى الله على محمد وعلى آله وسلم، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وسلم.

Alhamdulillah Rabb seluruh alam. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam kepada Muhammad dan kepada keluarganya. Saya bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam.

Amma ba’d: Saya telah membaca sebuah pertanyaan dan jawaban Asy-Syaikh Yahya bin ‘Ali Al-Hajuri yang dilansir di situs aloloom. Dan teksnya adalah sebagai berikut:

هل وصلكم من مشايخ اليمن إعانة في أيام الحصار؟

“Apakah telah sampai kepada kalian dari para syaikh di Yaman bantuan selama masa-masa pengepungan?”

Lalu ia menjawab:

لم يصلني منهم شيء -وفقهم الله- وأخبرتُ أنهم أرسلوا شيئاً عن طريق بعض طلابنا وإخواننا في الدار ومن كان قصده الخير وأحب أن يتعاون مع طلابي عن طريقي كما يتعاون الناس مع طلابهم عن طريقهم، وأما مغازلة بعض إخواني وطلابي في الدار فهي محاولة حرشة فاشلة -لا جزى الله فاعلها خيرا-. انتهى كلامه .

“Tidak ada sesuatupun bantuan yang sampai kepadaku -waffaqahumullah-. Dan aku diberi tahu bahwa mereka mengirim sesuatu lewat sebagian penuntut ilmu dan sebagian saudara kita di Darul Hadits. Barang siapa yang tujuannya adalah kebaikan dan berkeinginan untuk saling membantu bersama para santriku dengan caraku, sebagaimana orang-orang itu juga saling membantu bersama santri mereka dengan cara mereka. Adapun permainan yang dilakukan oleh sebagian saudaraku dan murid-muridku di Darul Hadits ini, maka ini merupakan upaya perpecahan yang gagal. Semoga Allah tidak memberikan balasan kebaikan kepada pelakunya.” Selesai ucapannya.

Gambar 7. Screenshot Aloloom publikasikan pernyataan resmi Asy-Syaikh Yahya: Tiada sesuatupun bantuan yang sampai kepadanya!?!(-red.)

Sebagai bantahan, dengan memohon taufik kepada Allah: Kami menilai pengepungan yang terjadi di Dammaj sebagai sebuah musibah yang tidak ada bandingannya pada waktu itu di muka bumi sejauh yang kami ketahui. Karena ada sekitar 10.000 penuntut ilmu dan selain mereka, baik laki-laki, perempuan dan anak-anak, ikut dikepung hingga mereka hampir meninggal andaikan saja tidak ada lagi umur yang tersisa bagi mereka.

Sekte Rafidhah -semoga Allah menghancurkan mereka- menampakkan kedengkian mereka yang tidak ada bandingannya. Namun saudara-saudara kita Ahlussunnah dari para pelajar dan penduduk Dammaj bersabar dengan kesabaran yang tidak ada bandingnya dan dengan kesabaran yang tidak pernah diduga oleh sekte Syi’ah.

Kaum muslimin pun merasakan kepedihan ketika terjadi pengepungan terhadap saudara-saudara kita. Banyak orang yang mendatangi kami dengan membawa sebagian harta yang pengirimannya berhasil sampai ke Dammaj melalui Asy-Syaikh Ahmad Al-Wushabi yang menjadi orang kepercayaan bagi semua pihak semasa hidup Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah. Harta dakwah semuanya atau sebagiannya masih ada di tangan beliau yang beliau gunakan untuk membeli kebutuhan para santri sejak waktu itu hingga sekarang.

Asy-Syaikh Ahmad Al-Wushabi memberitahukan kepada Asy-Syaikh Al-Hajuri tentang harta yang kita kirim sebelum Al-Hajuri berbicara dengan pembicaraan di atas, kurang lebih 20 hari atau lebih (sebelum pembicaraannya di atas -pent).

Kemudian pada saya juga terdapat bukti-bukti pengiriman yang akan saya jelaskan apabila dibutuhkan. Setiap pengiriman saya menghubungi Asy-Syaikh Ahmad Al-Wushabi untuk memastikan sampainya harta bantuan.

Kita hidup di beberapa Darul Hadits dengan penuh kepercayaan bersama saudara-saudara kita. Terkadang sampai kepada sebagian saudara kita dari para dermawan. Dan kami tidak menilai yang demikian ini sebagai permainan dan tidak pula sebagai upaya memecah belah.

Ucapannya:

لم يصلني شيء… وأخبرتُ أنهم أرسلوا شيئاً… إلى آخره

“Tidak sampai kepadaku suatu bantuan pun… dan aku diberi tahu bahwa mereka mengirimkan sesuatu…” dst.

Orang yang sampai kepada sebagian muridmu dan sebagian saudaramu yang dimaksud adalah Asy-Syaikh Ahmad Al-Wushabi yang telah memberitahukanmu tentang sampainya bantuan itu. Dan telah digunakan sebagai nafkah bagi para penuntut ilmu. Lalu apakah kesalahan dalam perbuatan seperti itu, sedangkan kondisinya sama?

Asy-Syaikh Ahmad Al-Wushabi seorang terpercaya dan yang mengurusi para penuntut ilmu di masa hidup Asy-Syaikh Muqbil dan sepeninggal beliau -rahimahullah-. Sedangkan pihak yang mengirimkan bantuan adalah saudara-saudaramu para syaikh Ahlussunnah.

Ucapannya:

وأما مغازلة بعض طلابي وإخواني… إلى آخره

“Adapun permainan sebagian santri dan sebagian saudaraku…” dst.

Ucapan ini tidak pantas untuk ditujukan kepada kami dan kepada Asy-Syaikh Ahmad Al-Wushabi. Tidak pantas bagi kami untuk bermain-main. Dan tidak pula bagi Asy-Syaikh Ahmad Al-Wushabi untuk bermain-main. Komentar kami serahkan kepada para pembaca.

Ucapannya:

محاولة حرشة فاشلة لا جزى الله فاعلها خيرا

“Upaya memecah belah yang gagal, semoga Allah tidak memberikan balasan kebaikan kepada pelakunya.”

Ucapan ini adalah yang paling parah yang ada dalam jawabannya.

Adapun ucapannya:

لا جزى الله فاعلها خيراً

“Semoga Allah tidak memberikan balasan kebaikan kepada pelakunya.”

Maka yang dimaksud adalah masyayikh sehingga mereka sebagai pihak yang dituduh mempermainkan sebagian orang yang ada di Darul Hadits. Dan masyayikh juga sebagai pihak yang dimaukan dengan ucapannya pada permulaan jawaban:

لم يصلني منهم شيء وفقهم الله

“Tidak sampai kepadaku bantuan apapun, waffaqahumullah.”

Maka bagaimana ia bisa mendoakan kebaikan bagi mereka pada permulaan jawaban, namun mendoakan kejelekan bagi mereka di akhir jawaban!!?

Adapun pernyataannya: إنها حرشة (Itu semua adalah perbuatan memecah belah). Ucapan ini demi Allah sangat menyakitkan kami. Tidak pernah terlintas pada benakku untuk diduga seperti itu 1 % saja, tidak pula sepersepuluhnya. Laa haula wa laa quwwata illa billah. Terlebih pertanyaan tentang hari-hari pengepungan.

Kita hidup pada masa ketegangan yang berkepanjangan dan merasakan sakit karena adanya pengepungan di Dammaj. Apabila kami teringat saudara-saudara kami di Dammaj dalam keadaan kami sedang makan, maka kami merasa enggan untuk makan dan berangan-angan makanan ini ada di tangan saudara-saudara kami yang terkepung. Apabila kami teringat mereka di hadapan anak-anak kami maka kami akan merasa sedih karena teringat anak-anak yang ikut terkepung itu. Bahkan ketika kami berada di rumah-rumah kami lalu teringat mereka, maka kami akan jengkel dan berangan-angan untuk keluar dari rumah kami karena sangat marah.

Kami telah memberikan bagian untuk mereka dari shalat kami baik yang wajib maupun yang nafilah. Kami mendoakan mereka siang dan malam dalam shalat kami dan di luar shalat, kami, para istri kami, anak-anak kami, murid-murid kami, dan orang-orang yang hidup bersama kami. Apapun yang kami katakan, maka perasaan kami pada hari-hari pengepungan melebihi ungkapan itu. Maka apakah pantas dikatakan kami memecah belah antara Al-Hajuri dan murid-muridnya?

Keadaan saudara-saudara kita di Dammaj sangat sulit dijangkau. Lalu apakah kami akan diduga (demikian) sedangkan kami melihat orang-orang hampir mati sedangkan kami berupaya melakukan perpecahan dan permainan? Sungguh celakanya kami jika kami berbuat demikian.

Sungguh kami terus menerus melakukan hubungan dengan mereka melalui telepon selama hari-hari pengepungan. Saya yang melakukan hubungan langsung sebagai wakil para masyayikh ketika kami sedang melakukan ibadah haji. Kami melakukan hubungan itu setiap hari kurang lebihnya. Di antaranya dengan Al-Hajuri sendiri. Di antaranya juga dengan Asy-Syaikh Ahmad Al-Wushabi, ‘Abdurrazzaq An-Nahmi, dan selain mereka.

Demikian pula sepulangnya kami dari ibadah haji. Saya melakukan hubungan terus menerus dengan sejumlah orang di Darul Hadits dalam sehari dalam jumlah yang tidak terhitung. Dan ketika kami berkumpul di Ma’bar dan Shan’a, kami mengadakan hubungan berkali-kali dengan Asy-Syaikh Yahya dan saya sampaikan kepadanya: Wahai Syaikh Yahya, kami mengetahui engkau sedang disibukkan oleh banyak pekerjaan pada hari-hari ini. Oleh karena itu kami tidak akan menghubungimu langsung kecuali pada permasalahan yang sangat penting. Adapun hanya sekedar mendapatkan berita penenang tentang keadaan kalian, maka cukup kami menghubungi saudara-saudara yang lain tiap harinya.

Yang pasti kami melakukan apa yang telah kami lakukan semata karena Allah. Saya tulis baris-baris ini hanya sebagai bentuk membebaskan diri kami di hadapan saudara-saudara kami Ahlus Sunnah dan di hadapan saudara-saudara kami yang telah menyerahkan kepada kami sejumlah harta untuk dikirimkan ke Dammaj agar mereka tetap percaya. Dan munculnya ucapan ini tidak akan menghentikan kami untuk mengirim bantuan yang dikhususkan untuk penduduk Dammaj. Bahkan saya telah mengirim satu paket kiriman harta setelah munculnya ucapan Al-Hajuri tersebut.

Kita memohon kepada Allah agar menyatukan hati kita dan memperbaiki hubungan di antara kita. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.

Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Ditulis oleh ‘Abdul ‘Aziz bin Yahya Al-Bura’i

19 Rabiuts Tsani 1433

Darul Hadits Ibb, Mafraq Hubaisy

Sumber:

http://wahyain.com/forums/showthread.php?t=2586

Link pdf:

http://bit.ly/O3uTvE

Tinggalkan komentar