Untukmu Yang Mencomot Nama Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed Hafizhahullah


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Untukmu Yang Mencomot Nama

Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed Hafizhahullah

(Sebuah Persaksian Atas Berlepas Dirinya Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed Dari Status atau Komentar Hanan Bahanan dan Ja’far Sholeh)

updated 16 Shafar 1434 H/ 29 Desember 2012 M

 

Bismillah,

Alhamdulillah  wa shalatu wasalamu ‘ala rasulillah wa ‘ala alihi wa shahbihi wa man waalah, amma ba’du…

Telah ditanyakan kepada Asy Syaikh DR Shalih bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah:

Ahsanallahu ilaikum, apakah termasuk manhaj salaf apabila salah seorang da’i keliru dan menyelisihi manhaj salaf, untuk dijelaskan kesalahannya melalui media media informasi dan risalah risalah?

Jawaban beliau:
“Apabila ia menyebarkan perkataannya atas khalayak manusia, maka haruslah bantahan yang ditujukan atasnya juga disebarkan dalam rangka menjelaskan kebenaran, namun jikalau perkataannya yang keliru tidak tersebar, maka cukup dinasehati saja dan hal ini cukup, na’am”.
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=134630

Para pembaca yang mulia, pada akhir-akhir ini kaum muslimin terkhusus Salafiyin dihebohkan dengan statement-statement yang ditampilkan di facebook. Sungguh sangat memalukan status-statusnya adalah status yang ditampilkan oleh seseorang yang bergelar ustadz. Yang mana seperti kita tahu tugas yang diemban oleh seorang ustadz adalah memberikan contoh dalam berilmu dan beramal, duduk didepan thullab mengajarkan ilmunya dan mempraktekannya dalam bentuk amal.

Dan sungguh sangat disayangkan, justru realita yang terjadi di dunia facebook, ustadz ini telah menjatuhkan kehormatan beberapa asatidzah ahlus sunnah. Diantaranya al ustadz Luqman Ba’abduh dan al ustadz Muhammad Umar As Sewed hafizhahumallah.

Para pembaca yang mulia, bagi segenap salafiyin yang ada di Indonesia, nama kedua ustadz tersebut adalah nama-nama yang sudah sangat dikenal keilmuan dan amalannya. Baik melalui kajian-kajiannya, daurohnya, rekaman-rekamannya dan yang lainnya. Tidak urung lagi terkadang kajian-kajiannya membuat gerah para hizbiyin, baik itu dari kalangan Khawarij, Sufi, Turotsi, Sururi, Haddadi dan Hizbiyin lainnya.

Maka sudah merupakan konsekuensi bagi mereka berdua, akan adanya kebencian terhadap dakwah yang mereka serukan.

Sudah terlalu banyak celaan dan hinaan dari kalangan hizbiyin yang berusaha menjatuhkan kehormatan mereka berdua.

Kita ambil contoh, ketika Salafiyin digemparkan dengan fitnah Sururiyin Turotsiyin, tampillah al ustadz Muhammad hafizhahullah membongkar fitnah tersebut. Al Ustadz Muhammad menjelaskan tokoh-tokohnya baik yang ada di luar negeri  maupun di Indonesia. Maka Salafiyin mendapatkan pencerahan seterang-terangnya. Namun sungguh ketika Sururiyin Turotsiyin sudah terbungkam, kini mereka berusaha memunculkan kembali dengan syubhat-syubhat busuknya yang dikemas berbeda tetapi sama.

Para pembaca yang mulia, Sururiyin Turotsiyin mempunyai gaya yang sungguh luar biasa ketika ingin menutupi borok-borok mereka. Salah satu gaya mereka adalah dengan memutus mata rantai sejarah, dan ternyata al ustadz Muhammad hafizhahullah lah yang mereka target. Mulailah mereka menjatuhkan kehormatan al ustadz Muhammad. Kaum muslimin dibikin ragu terhadap ketsiqohan al ustadz Muhammad. Namun Alhamdulillah sebagus apapun kebusukan hizbiyah dikemas, maka disana akan terus ada jiwa-jiwa yang terpercaya yang siap membongkarnya.

Para pembaca yang mulia, itulah sekilas tentang kiprah dakwah dua ustadz kita yang mulia, yang mana semakin hari semakin banyak cobaan dan fitnah terhadap mereka berdua.

Maka sungguh sangat memalukan, ketika kedua ustadz tersebut disibukan di pondok-pondok mereka, memberikan bimbingan kepada ummat, membantah Hizbiyin, tiba-tiba muncul celaan terhadap keduanya dari seorang atau dua orang yang diustadzkan.

Penulis pribadi melihat sendiri, selain al ustadz Muhammad sibuk mengajar di pondok, beliau  juga begitu sibuknya berdakwah ke berbagai daerah, begitu pula tidak jauh berbeda dengan keadaan al ustadz Luqman Ba’abduh. Namun tiba-tiba muncul hujatan dan celaan terhadap mereka berdua di facebook.

Para pembaca yang mulia, dari sini saja sebenarnya pembaca sendiri bisa menilai bagaimana perbedaan antara dua keadaan, satu pihak sibuk membimbing ummat, adapun yang satunya sibuk mencurahkan isi hatinya di facebook.

Seandainya kita tanya, apa maksud ustadz ini menyibukan diri di facebook kalau hanya untuk menjatuhkan kehormatan asatidzah Ahlussunnah???

Kalau dia menjawab dalam rangka menyampaikan al haq, penulis curiga dengan caranya tersebut.

Tetapi kalau hanya ingin mencurahkan kebencian hatinya saja, maka ini MUSIBAH.

Para pembaca yang mulia, sebenarnya telah sampai kepada penulis berita-berita kotor bahkan dusta yang ditebarkan lewat facebook oleh salah seorang ustadz terhadap kehormatan al Ustadz Luqman Ba’abduh hafizhahullah. Namun siapakah ustadz tersebut?  maka sudah tidak asing lagi ustadz tersebut adalah Hanan Bahanan hadahullah.

Para pembaca yang mulia, perlu diketahui bahwasannya posisi tempat penulis dengan al Ustadz Luqman sangatlah jauh, sulit bagi penulis untuk berhubungan secara langsung dengan beliau, bahkan besar kemungkinan beliau tidak mengenali  penulis, beliau di Jember Jawa Timur sedangkan penulis di Majalengka Jawa Barat.

Seperti yang telah penulis sampaikan tadi, bahwa jarak tempuh antara penulis dengan al ustadz Luqman sangatlah jauh. Namun Alhamdulillah jarak tempuh antara penulis dengan kediaman al ustadz Muhammad tidaklah terlalu jauh, hanya dengan waktu satu jam perjalanan, insya Allah penulis bisa berkunjung ke pondok Dhiya’us Sunnah tempat beliau mengajar. Untuk itu yang memungkinkan bagi penulis adalah bertanya setiap permasalahan kepada beliau, termasuk diantaranya permasalahan sepak terjang Hanan Bahanan di dunia facebook.

Perlu pembaca ketahui, sebenarnya penulis sudah mengetahui dengan adanya kunjungan Hanan Bahanan ke kediaman al Ustadz Muhammad.

Sampai pada akhirnya penulis dikejutkan dengan berita-berita bahwa pasca kunjungannya tersebut, Hanan Bahanan menulis status-status yang terkesan seakan-akan sudah mendapatkan restu dari al Ustadz Muhammad.

Bagaimana tidak, sebelum menuju tujuannya, dia berusaha mengesankan kepada pembaca dengan modal kunjungannya ke rumah al Ustadz Muhammad. Masya Allah, para facebooker diawal mulanya digiring dengan status-statusnya tersebut.

Dan diantara statusnya adalah status yang berusaha menjatuhkan kehormatan al ustadz Luqman Ba’abduh, namun sungguh sangat disesalkan……. dalam statusnya tersebut Hanan Bahanan  menampilkan pula pujian terhadap al Ustadz Muhammad hafizhahullah dengan ungkapan  “Ustadzuna” atau ”Bapak Salafiyin” dan yang lainnya.

Sekarang kita tanya kepada dia, apa yang terjadi dengan pujiannya tersebut???

Apakah hanya al Ustadz Luqman Ba’abduh yang  menjadi sasaran penghinaan Hizbiyin???

Wallahi, justru al Ustadz Muhammad ikut menjadi bulan-bulanan Hizbiyin diatas kepuasan Hanan Bahanan

Para facebooker dari kalangan Hizbiyin Turotsiyin ikut berkomentar dengan sindiran yang terkesan melecehkan al Ustadz Muhammad.

“Kalau ada bapak Salafiyin tentunya ada ibu Salafiyin?”

Bahkan sampai ada dari kalangan Sururiyin yang mencoba menampilkan bantahan terhadap al ustadz Muhammad dalam persaksiannya tentang Al- Sofwa.

Sungguh telah dilecehkan kehormatan Asatidzah Ahlussunnah yang mulia di dindingnya Hanan Bahanan.

Selanjutnya kita tanya apa reaksi Hanan dengan komentar-komentar tersebut????

Mana pengakuan dia dengan panggilan Ustadzuna???

Mana pengakuan dia dengan “pujian” Bapak Salafiyin???

Jangankan pembelaan dari Hanan Bahanan, untuk menghapus komentar-komentar dari para hizbiyin saja, dia tidak sanggup, Allahul musta’an.

Hanan Bahanan berusaha membangun opini para facebooker, dengan kunjungannya dia ke rumah al ustadz Muhammad hafizhahullah, digambarkan bahwa status dia, seakan-akan sudah mendapatkan rekomendasi dari beliau. Maka mulailah Hanan Bahanan mebikin status pembukakaan yang diberi judul “PERSELINGKUHAN ANTARA ABDUL GHAFUR AL MALANJI DENGAN MANTAN WAKIL PANGLIMA LASKAR JIHAD AMBON, LUQMAN BANGABDUH (BACA : BA’ABDUH)” [Hanan Bahanan mencoba mencela terhadap nashab al ustadz Luqman]

Gambar  1. Screenshot Kebohongan HB laku keras. Dielu-elukan oleh kalangan teman fb-nya, situs Hizbi Khabits

Bukankah lebih baik engkau mengingat nasehat Al Ustadz Muhammad yang sudah sampai kepadamu untuk MENGURUSI RUMAHMU SENDIRI JANGAN URUSI RUMAH ORANG LAIN.

Sadarkah engkau dengan konsekuensi ucapanmu “Ustadzuna” atau “Bapak Salafiyin”???

Maka meluncurlah status yang dia janjikan…..

Subhanallah, kembali al ustadz Muhammad dilecehkan dan direndahkan.

Mana gelar ustadzuna terhadap al ustadz Muhammad????

Mana gelar Bapak Salafiyin terhadap al ustadz Muhammad????

Sebenarnya siapa yang mendukung sepak terjangmu????

Tidak lain hanyalah para facebooker dari kalangan Hizbiyin, Sururiyin, Turotsiyin!!!!!

Walhasil terbitlah apa yang dijanjikan Hanan Bahanan.

Untuk kecerobohan ini, kiranya cocok kalau penulis sampaikan pesan yang tersimpan di ingatan penulis dari al ustadz Muhammad buat Hanan Bahanan : SELAMAT ANDA ADALAH USTADZ YANG PERTAMA KALI MELANGGAR HASIL PERTEMUAN DENGAN SYAIKH RABI’.

Pembaca bisa melihat bagaimana Hanan Bahanan begitu lihainya membangun opini para facebooker hanya dengan modal satu kali kunjungannya ke rumah al Ustadz Muhammad hafizhahullah, dia berani membuat status dengan menjual kemuliaan nama al Ustadz Muhammad, Allahul musta’an.

Status demi status Hanan Bahanan gulirkan di dindingnya,

Dan termasuk peristiwa yang sangat menghebohkan adalah ketika Salafiyin mendapati akan adanya Dauroh duet antara Hanan Bahanan dan Abdul Mu’thi al Medani di Bali.

Iya, memang menghebohkan, karena yang mengundang Hanan Bahanan dan Abdul Mu’thi ke Bali adalah si hizbi Badrimin.

Sungguh luar biasa, hanya sekedar ingin menjatuhkan kehormatan al ustadz Luqman saja, Hanan Bahanan begitu rela mengorbankan waktu dan perjalanannya berkunjung ke rumah al Ustadz Muhammad. Dalam keadaan Salafiyin sudah mengenali akan kokohnya al ustadz Luqman Ba’abduh hafizhahullah.

Namun ketika Salafiyin sudah mengetahui dengan gamblang kebobrokan si hizbi Badrimin aktor yang mengundang Hanan Bahanan dan Abdul Mu’thi ke Bali, tidak  sedikitpun ada keinginan dari Hanan Bahanan untuk meminta arahan kepada al Ustadz Muhammad hafizhahullah.

Bagi penulis hal tersebut adalah perkara yang sangat penting, karena penulis mengetahui bahwasannya di Bali sendiri pernah diundang seorang ustadz untuk menyelesaikan permasalahan diantara ikhwah Bali, yang akhirnya disepakati beberapa kesepakatan.

Maka penulis mencoba bertanya kepada Hanan Bahanan :

Siapakah ustadz yang waktu itu diundang oleh ikhwah Bali untuk menjadi penengah yang dipercaya oleh kedua belah pihak ???

Wahai para pembaca yang mulia, Ustadz tersebut adalah al Ustadz Muhammad Umar As Sewed hafizhahullah

Sungguh telah direndahkan Ustadz yang menjadi penengah oleh Hanan Bahanan

Duhai kiranya Hanan mau berkunjung atau minimalnya menghubungi Ustadz yang menjadi penengah di Bali.

Terus dan terus al Ustadz Muhammad disakiti, dikhianati dalam keadaan nama al Ustadz Muhammad diobral murah di dinding fb-nya Hanan Bahanan untuk dilecehkan para Hizbiyin.

Sangat mengherankan penulis, hanya untuk menjatuhkan kehormatan al Ustadz Luqman saja Hanan Bahanan rela meluangkan waktu untuk berkunjung ke rumah orang yang menjadi penengah di Bali, tetapi untuk orang yang sudah jelas Hizbinya semacam si Badrimin, Hanan Bahanan begitu percaya diri.

Disela-sela status Hanan Bahanan, penulis juga mendapatkan status-status atau komentar yang diluncurkan Ja’far Sholeh.

Memang benar Ja’far Sholeh sudah terlalu banyak menulis status yang aneh-aneh

Kembali penulis bertanya, apa maksud dan tujuan status-statusnya tersebut???

Kalau alasannya dia ingin menyampaikan al Haq, maka sekali lagi penulis curiga dengan caranya tersebut.

Kalau alasannya hanya ingin meluapkan emosi yang tersimpan saja, maka ini MUSIBAH

Status atau komentar Ja’far Sholeh terkadang keterlaluan bahkan kebablasan, sampai-sampai mengatakan :

Perkara Ihya’ut Turots tidak akan ditanya di alam kubur,

Radio Rodja adalah radio Ahlus Sunnah,

Badrussalam ( Penerjemah-Corong Mubtadi’ Ali Hasan Al Halabi pada Dauroh Istiqlal bulan September kemarin ) adalah Salafy,

Makan bareng dengan Badrussalam,

Orang yang mengambil dana dari Ihya’ut Turots untuk dimanfaatkan menyebarkan dakwah Salaf adalah cerdas,

Membawakan kalam al Ustadz Muhammad tidak pada tempatnya,

Dan masih banyak lagi kengawurannya yang lain, Allahul Musta’an

Sekarang kita tanya kepada dia, siapakah orang yang telah menjelaskan kepada ummat dari semenjak awal datangnya fitnah Ihya’ut Turots, terkhusus di Indonesia???

Atau siapakah yang terus membimbing ummat dari awal munculnya fitnah Radio Rodja untuk TIDAK mendengarkan radio tersebut, dikarenakan para narasumber radio tersebut adalah para HIZBIYIN dan bahkan Mubtadi’ semacam Ali Hasan Al Halabi???

Kalau jawaban Ja’far Sholeh orang tersebut adalah al ustadz Muhammad Umar As Sewed hafizhahullah, maka dia telah berkata JUJUR

Para pembaca yang mulia, pembaca bisa menilai sendiri sebenarnya siapakah arah dari status-status  Ja’far Sholeh di atas,

Kapan dan dimana al Ustadz Muhammad mengatakan Badrussalam Salafy?

Bagaimana mungkin Salafiyin bisa menerima persaksian Ja’far Sholeh yang membawakan kalamnya al Ustadz Muhammad yang tidak pada tempatnya tersebut???

Gambar 2. Screenshot kekaguman JS terhadap corong Mubtadi’ Ali Hasan Al-Halabi dan masih sempat-sempatnya mencomot nama Ustadz Muhammad untuk melariskan dagangan syubhatnya. Diuntal miring gini kok cerdas?

Tidak, al Ustadz Muhammad yang penulis kenal tidak seperti apa yang Hanan Bahanan dan Ja’far Sholeh gambarkan. Penulis, mereka berdua dan kebanyakan dari Salafiyin sudah mengenal dakwah yang diserukan al Ustadz Muhammad. Beliau sangat gigih membimbing ummat dari bahaya Hizbiyah dan para penyerunya. Bantahan terhadap kesesatan atau penyimpangan Ikhwanul Muslimin, Sururiyun, Ihya’ut Turots, Al Sofwa, Abdurrahman Abdul Kholiq, Muhammad Surur, Muhammad Khalaf, Yazid Jawwas, Abdul Hakim Abdat dan semua kelompok-kelompok Hizbiyah dan tokoh-tokoh lainnya, sampai hari ini masih terekam dibenak Salafiyin. Sungguh sangat licik orang yang berusaha membenturkan paksa sikap al Ustadz Muhammad terhadap al Ustadz Luqman dengan cara berusaha menjatuhkan kehormatan al Ustadz Luqman hafizhahumallah. Atau orang yang berusaha menipu ummat dengan membawakan kalamnya al Ustadz Muhammmad seenak perutnya saja.

Para pembaca yang mulia, setelah jelas bagi kita semua bahwa sepak terjang yang dilakukan Hanan Bahanan pada hakikatnya telah menyakiti dan merendahkan al Ustadz Muhammad dengan  cara “Mencomot” kemuliaan nama beliau, maka sungguh pantas ketika beliau sudah menyatakan BERLEPAS DIRI DARI PERBUATAN HANAN BAHANAN.

Bagi Ja’far Sholeh, sungguh semua perilakunya yang meratap di facebook dengan terus mengkampanyekan dukungannya terhadap Hizbiyin dan menyakiti Salafiyin pada hakikatnya merupakan upaya penyelisihannya terhadap sikap al Ustadz Muhammad. Sungguh suatu bentuk penipuan terhadap ummat ketika Ja’far Sholeh mencoba “Mencomot” kemuliaan nama al Ustadz Muhammad.

Kini saatnya penulis menyampaikan rekaman yang sempat penulis tangkap dari al Ustadz Muhammad untuk Ja’far Sholeh bahwa kesalahan yang tengah menimpa Ja’far Sholeh adalah KESALAHAN MANHAJ.

Bukan, penulis bukanlah santri atau ustadz, penulis hanyalah seorang pendengar kajian-kajian yang disampaikan astidzah ahlus sunnah. Penulis bukan suruhan al Ustadz Muhammad akan tetapi penulis merasa cemburu dengan agama ini, yang mana para da’i-da’i yang penulis kenal kemuliaannya dilecehkan dan direndahkan kehormatannya secara terang-terangan di facebook. Apalagi da’i tersebut adalah al ustadz Muhammad Umar As Sewed hafizhahullah. Penulis menyimpan memori di ingatan penulis hasil pembicaraan-pembicaraan antara penulis dengan al Ustadz Muhammad.

Adapun data status-status atau komentar-komentar dari Hanan Bahanan atau dari Ja’far Sholeh, penulis menyimpannya di HP atau di komputer  penulis.

Terakhir penulis berharap hendaknya Salafiyin jangan mudah terpancing atau terpengaruh dengan status-status atau komentar-komentar tipuan dari Hanan Bahanan dan Ja’far Sholeh, apalagi kalau mereka berdua sudah mengambil atau mengatasnamakan nama al ustadz Muhammad Umar As Sewed hafizhahullah.

Bagaimana kita mau menerima kalam mereka berdua dalam keadaan sepak terjangnya atau amalannya sendiri tidak bisa dipercaya.

Subhanakallahuma wa bihamdika asyhadu an la ilaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.

Dari kota Angin Majalengka,

Yang mengharapkan pahala Rabb nya

Abu Kahfi Oman